Seorang pasien bernama Rikson Simanjuntak (25) yang dikabarkan menderita keterbelakangan mental dan sedang menjalani perawatan di RSAL Tanjungpinang menjadi korban pemukulan dua oknum TNI, Rabu (8/4) sekitar pukul 19.30.
Rikson, korban yang dipukul oknum TNI-AL
Tanjungpinang – Komandan Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Danpomal) PM Fajar Hasta Kusuma MPM mengakui adanya pemukulan yang dilakukan oleh dua oknum Lantamal IV berpangkat Sersan berinisial D dan S kepada korban.Korban babak belur dihajar karena dua oknum TNI-AL yang mengeroyoknya kaget ketika kedua oknum tentara tersebut dipanggil maling dan copet.
Kejadian itu bermula saat mereka sama-sama naik motor di Jalan Ir Sutami. Entah kenapa, motor mereka saling bersenggolan. Kemudian, kedua oknum dan si korban sama-sama berhenti. Merasa bersalah, kedua sersan tersebut menanyakan kondisi si korban. Saat itu, korban malahmarah-marah. Apalagi dia mengaku seorang polisi.
Merasa curiga, kedua tentara ini meminta Kartu Tanda Anggota (KTA) si korban. Namun korban tak mau menunjukkan. Makin curiga, kedua pria tegap itu lalu mengambil dompet korban dari kantong belakang.Saat itu, korban malah teriak copet di tengah keramaian jalan. Kemudian terjadi perkelahian diantara mereka seperti diceritakan Fajar.
”Kalau dilihat dari kesalahan, ya sama-sama salah ini. Kronologi yang saya terima seperti itulah,” jelas Fajar saat dikonfirmasi di ruang kantornya, Kamis (9/4) kemarin.
Hingga kemarin, dua personel yang melakukan kelalaian dalam bertugas sebagai abdi negara itu sedang diamankan di sel tahanan Mako Pomal, Jalan Merdeka nomor 4, Tanjungpinang.
Keduanya saat ini tengah dibina dan diberikan sanksi hukum sesuai dengan prosedur kemiliteran.Ia juga mengatakan, korban yang didampingi orangtuanya Nelson Simanjuntak telah dilakukan mediasi sejak malam kejadian. Fajar mengaku, korban yang merupakan warga Perum Bhayangkara Bawah itu telah sepakat untuk ditanggung biaya perobatannya. Fajar juga mengimbau agar Nelson menjaga anaknya yang diduga memiliki keterbelakangan mental supaya tidak diizinkan membawa motor.
”Sudah kita lakukan pendekatan kepada keluarga korban. Mereka akhirnya dibiayai pengobatannya. Sama orang tuanya juga sudah ketemu. Menurut pengakuan orang tuanya juga begitu. Rikson ada keterbelakangan mental,” aku Mayor Fajar.
Sebelumnya, informasi yang dihimpun saat malam pemukulan, pemuda asal Sumatera Utara (Sumut) itudikeroyok ketika sedang berkendara di sekitar ruas Jalan Ir Sutami Tanjungpinang. Ia yang dalam kondisi kurang waras, malah diizinkan orangtuanya mengendarai Honda Revo nopol BP 3195. Sesampainya di Jalan Ir Sutami Rikson dipepet beberapa orang yang tidak ia kenal.( INDRA)