]]>Melancong Ke RanaiPengantar Jangan Parkir di PelabuhanBisa Bahasa Jepang dari Game OnlineFebruari 16, 2014 RedaksiKepri MudaNo comments
Zaiman bersama peserta lain saat menerima piala.
Zaiman
PERMAINAN game ternyata telah merubah jalan hidup Zaiman. Setelah mengikuti petunjuk game online membuat pelajar Tanjungpinang ini semakin mahir dalam berbahasa Jepang. Bahkan, pelajar jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Tanjungpinang ini menjadi utusan Kepri pada lomba debat Bahasa Jepang di Yogyakarta.
Tidak tanggung-tanggung, dia pulang meraih juara 1 pada lomba tersebut. Nah, bagaimana kisahnya? Rati, guru Bahasa Jepang di sekolahnya mengakui kehebatan anak didiknya. Zaiman termasuk murid unik. Karena Bahasa Jepangnya, diperoleh dari game online. Bukan dari mempelajari Bahasa Jepang saat di sekolah.
“Murid jurusan TKJ tidak diajarkan Bahasa Jepang,” ucap Rati.
Melihat keseriusan muridnya itu, pihak sekolah memberikan kesempatan Zaiman untuk mengasah bakat yang diperoleh secara otodidak itu.
Dengan bimbingan guru Bahasa Jepang di sekolahnya, Zaiman diperdengarkan rekaman dalam Bahasa Jepang. Alhasil, Zaiman mampu menirukan ucapan Bahasa Jepang tersebut.
Karena itu semua, Zaiman ditugasi mendampingi Jenny, murid jurusan Akutansi di sekolahnya, untuk lomba debat Bahasa Inggris. Reti menyebutkan, pada lomba itu ada beberapa kategori yang harus dilalui. Di mana, peserta harus bisa menulis tulisan Jepang, yakni tulisan Hiragana dan Katakana. Setelah itu, peserta diminta berdialog dan menampilkan pementasan drama. Tentu dalam Bahasa Jepang.
Di samping itu, peserta juga harus bisa menjawab beberapa pertanyaan saat wawancara oleh tim juri. Dan terakhir ada ujian teks berbahasa Jepang. Di mana peserta diminta mendengarkan dan menyimak rekaman dalam Bahasa Jepang dan mengulang kembali.
“Ternyata berhasil. Saat itu Zaiman meraih juara 1 sedangkan Jenny juara 2,” ucap Rati.
Sementara Zaiman, murid unik itu saat ditanya Tanjungpinang Pos, menjawab enteng. Zaiman tidak menampik kalau dia maniak terhadap game online. Karena hobi, dia bersama teman-temannya satu sekolah nyaris setiap hari bermain game anime. Mulanya Zaiman kesulitan menerjemahkan petunjuk pada game online, yang rata-rata dibuat dari Bahasa Jepang. Tapi, dia tidak kehabisan akal. Dia kemudian mengunduh program penerjemah dan menginstal pada perangkat komputer.
“Kalau ada yang tidak dimengerti, ya tinggal terjemahkan saja,” ucap putra pasangan Arifin Halim dan Lim Shoei Keng.
Karena program penerjemah itu, Zaiman dipercaya oleh teman-teman sebagai penerjemah petunjuk game.
Tidak hanya itu, ternyata Zaiman pernah meraih juara 1 Kreasi Robot Cerdas (KRC) yang diadakan oleh sebuah kampus di Tanjungpinang, pada 2011 lalu.
Tidak heran, kalau peraih juara III Fisika pada Olimpiade Sains Terapan se-Provinsi Kepri, 2013 di Batam itu, juga mengantungkan cita-cita menjadi programer komputer.
“Saya ingin menjadi programer program robot dan game animasi,” imbuh bungsu lima bersaudara itu.
Namun saat ini, karena sudah berada di Kelas 12. Dia harus membagi waktu. Sebagai anak yang patuh terhadap orang tua. Sepulang sekolah, dia juga membantu orang tua, yang berdagang di Pelantar KUD (Koperasi Unit Desa), Tanjungpinang. Hanya sesekali masih main game bersama teman-teman.
“Sudah kelas 12, tidak ada lagi main-main. Pulang sekolah, langsung belajar. Hanya sesekali main game, itu juga sebentar saja,” demikian pungkasnya. (indra kelana)
About Redaksi
View all posts by Redaksi →TweetPin It
Related Posts
Browsing Contoh Soal dari Internet…
April 6, 2014
Selalu Disiplin dan Rutin Berlatih…
Maret 16, 2014
Geluti Jejaring Sosial Hingga film…
Maret 9, 2014
]]>
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Surel *
Situs web
Spam protection: Sum of 4 + 7 ? *
Komentar
Current day month ye@r *