Memancing
Di Tanjung Siambang, yang terasa adalah damai. Pantai perawan, sunset dan senyum penduduk sekitar membuat betah berlama-lama duduk di tumpukan batu sedimen. Penat usai menempuh perjalanan cukup jauh mengendarai sepeda motor selama hampir 30 menit dari pusat Kota Tanjungpinang terasa hilang sesampainya di Pantai Tanjung Siambang. Cuaca cukup panas pada pekan kedua bulan April 2014 lalu terhapus oleh angin sepoi-sepoi menerpa pantai.
Udara sejuk lebih terasa dengan adanya rimbun pohon ketapang, pinus, maupun kelapa yang tumbuh subur di bibir pantai berpasir putih. Di bawahnya, Anda akan menjumpai anak-anak sekitar terbahak sembari berlarian di atas pasir putih. Di sana juga tampak pria dewasa memperbaiki sampan.
Tanjung Siambang merupakan salah satu kawasan pantai yang ada di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Sebelum dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau sekitar setahun lalu, tadinya kawasan ini bisa dikatakan tidak mudah untuk dijangkau. Untuk sampai ke sana harus melalui perjalanan laut menggunakan pompong (perahu bermesin). Dari kawasan pasar, dermaga di Sungai Jang atau di Dompak Darat.
Di Tanjung Siambang, ada sebuah dermaga yang cukup panjang menjorok ke laut. Dermaga yang hingga kini masih berdiri kokoh itu tidak hanya berfungsi sebagai dermaga angkutan penumpang, tapi juga difungsikan warga sekitar untuk mengangkut barang dan juga ikan hasil tangkapan warga yang memang sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
Tapi, sejak aktifnya kantor Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau di Dompak Januari 2013 lalu, fungsi sarana angkutan laut yang berlabuh di dermaga Tanjung Siambang dan juga dermaga lain di sana sudah tidak beroperasi lagi.
Kini, ke Pulau Dompak sudah jauh lebih praktis. Sudah bisa dilalui jalur darat. Ada dua jembatan penyeberangan menghubungkan Pulau Dompak dengan Kota Tanjungpinang (Dompak Darat). Jalur darat itu terhubung ke banyak wilayah ke Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi maupun ke kawasan yang ada di Kabupaten Bintan. Hanya saja, mengingat sebagai kawasan yang belum lama dikembangkan, perjalanan menuju ke Pulau Dompak atau arah sebaliknya masih relatif sepi.
Tidak banyak bangunan di kanan kiri jalan, terkecuali telah memasuki kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Kepri atau pemukiman penduduk. Di Pulau Dompak, pemukiman penduduk terbagi dua kategori, sudah berbentuk bangunan permanen dari beton dan berupa bangunan berdinding papan. Bangunan permanen itu merupakan pemukiman yang disiapkan pemerintah sebagai rumah pengganti mereka yang terkena imbas pembangunan pusat pemerintah. Sedangkan bangunan berdinding papan merupakan bangunan lama.
Bangunan lama penduduk ini akan dilalui saat akan menuju ke ujung Tanjung Siambang. Perkampungan yang rumah-rumahnya terbilang jarang itu masih terasa asri, dikelilingi pohon hijau dan rindang. Pepohonan yang sering dijadikan sekelompok kera bergelantungan dan melompat dari satu ranting ke ranting lainnya. (andri mediansyah)
]]>