Tahapan Siklus Daur Hidup Kupu Kupu dan Penjelasannya

Apa itu Kupu Kupu

Kupu kupu termasuk jenis hewan yang bisa dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari hari, khususnya di daerah dengan banyak bunga. Karena mereka gemar hinggap di bunga untuk mengisap nektar sebagai makanannya. Sama sama termasuk ke dalam ordo lepidoptera, ngengat juga mengonsumsi nektar bunga sebagai makanannya. Bentuknya juga hampir mirip dengan kupu kupu.

Meskipun begitu, kupu kupu dibedakan dari ngengat berdasarkan ciri ciri fisik dan waktu aktifnya. Sebab sayap kupu kupu biasanya lebih berwarna, indah, dan cemerlang. Sementara itu, ngengat mempunyai warna yang cenderung gelap, kelabu, atau kusam. Kemudian waktu aktifnya juga tidak sama. Sebab kupu kupu lebih aktif di waktu siang, sedangkan ngengat aktif pada waktu malam.

Spesies kupu kupu sendiri terbilang sangat banyak. Tercatat ada lebih dari 600 spesies kupu kupu yang bisa ditemukan di Pulau Jawa dan Bali. Mereka termasuk sebagai salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak membahayakan manusia. Justru keberadaannya di sekitar dapat membuat bunga bermekaran karena membantu proses penyerbukan.

Klasifikasi Ilmiah Kupu Kupu

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Arthropoda
  • Kelas : Insecta
  • Ordo : Lepidoptera
  • Upaordo : Rhopalocera

Siklus Hidup Kupu Kupu

Kupu kupu termasuk sebagai salah satu hewan yang melewati metamorfosis sempurna dalam daur hidupnya. Itu karena perkembangannya mulai dari telur mengalami perubahan bentuk setelah menjadi kupu kupu yang sempurna. Adapun tahapan tahapannya yaitu sebagai berikut.

1. Telur

Telur merupakan wujud terkecil dari kupu kupu saat lahir. Telur kupu kupu biasanya ditempelkan di bagian bawah daun supaya terhindar dari pemangsa. Telur ini dapat menempel karena adanya zat perekat yang keluar dari sang induk. Kulit bertabung keras yang disebut khoiron melindungi telur kupu kupu.

Kulit tersebut ditutupi oleh lapisan anti lilin yang melindungi telur selama larva berkembang di dalam. Dimana setiap telur kupu kupu mempunyai pori pori berbentuk corong di satu ujungnya yang disebut mikropil. Tujuan dari mikropil tersebut adalah memungkinkan masuknya sperma agar dapat bergabung dengan sel telur.

2. Ulat

Begitu telur menetas, akan keluar larva atau ulat. Ulat ini dapat mempunyai ukuran dan warna yang berbeda, tergantung jenis serta induknya. Ulat mempunyai 3 pasang kaki yang solid dan racun yang bisa menimbulkan gatal di kulit sebagai upaya melindungi diri. Racun dari ulat tersebut bahkan mampu membunuh serangga dengan ukuran 10 kali lebih besar dari tubuhnya.

Ulat kupu kupu dapat memakan banyak daun tumbuhannya dan membuat badannya tumbuh 100 kali lipat hanya dalam waktu beberapa minggu. Nutrisi dari daun hijau segar dibutuhkan sebagai persiapan selama bermetamorfosis menjadi kepompong atau pupa, dengan panjang yang bisa mencapai 5 cm.

3. Kepompong

Apabila persiapan makanan dirasa sudah cukup, ulat akan berhenti makan dan berubah menjadi kelompong. Tahap perubahan ini biasanya terjadi di tempat yang tersembunyi, seperti di bawah daun atau cabang tanaman kecil. Dan selama prosesnya, sel sel tubuh ulat akan berubah menjadi bentuk baru. Sehingga terbentuk tubuh, kaki, sayap, serta bagian lainnya dari tubuh kupu kupu.

4. Kupu Kupu

Siklus hidup kupu kupu yang terakhir adalah bentuk sempurnanya setelah keluar dari kepompong. Sayap kupu kupu akan terlihat lunak dan tidak begitu kuat pada awal keluar dari kepompongnya. Sehingga kupu kupu biasanya belum mampu terbang dengan sempurna. Mereka akan melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum terbang dengan baik.

Dengan sayap yang lunak seperti itu, lantas bagaimana kupu kupu bisa keluar dari kepompong ? Ternyata itu berkat hormon kupu kupu yang dapat berfungsi melembutkan kepompong. Dengan hormon tersebut, kepompong akan berubah menjadi lunak dan memungkinkan kupu kupu keluar dari dalamnya.

Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar