Tahapan Siklus Daur Hidup Kumbang Tanduk dan Penjelasannya

Apa itu Kumbang Tanduk

Kumbang tanduk masuk dalam daftar kumang yang memiliki tampilan khas dan unik. Bahkan kumlabng tanduk kerap kali dijaidkan bahan koleksi karena tampilannay yang cantic. Kumbang yang ditemukan dan sudah mati dapat diawetkan dan menjadi bagian dari riset atau pengetahuan. Kumbang tanduk memiliki beberapa karakter yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan kumbang lain.

Kumbang tanduk umumnya berukuran sekitar 40 sampai 50mm dengan warna dasar coklat kehitaman. Kemudian di bagian kepala terdapat tanduk kecil, yang menjadi ciri ciri utama dari kumbang tersebut. Kumbang betina mempunyai bulu halus, sedangkan kumbang jantan tidak memiliki bulu di bagian tubuhnya. Meskipun mempunyai tampilan yang unik, namun kumbang ini menjadi hama.

Kumbang tanduk kerap kali menjadi pengganggu dalam proses budidaya pertanian. Alasan inilah yang membuat daur hidup kumbang tanduk perlu diwaspadai. Kumbang ini kerap kali mengerek bagian pupus yang belum terbuka, misalnya saja area pangkal pelepah yang masih dalam proses peremajaan atau masih muda.

Siklus Hidup Kumbang Tanduk

1. Telur

Fase pertama dari siklus hidup kumbang tanduk adalah dimulai dari telur, telur tersebut memiliki karakter berwarna putih kekuningan dengan diameter sekitar 3 sampai 4 mm saja. Telur tersebut kemudian membengkak sekitar seminggu setelah petelakan. Hal tersbeut terjaid karena si kumbang sudah mulai menetas. Diperlukan sekitar 8 sampai 12 hari sampai larva kumbang keluar.

Dalam tahapan telur, kumbang tanduk belum menjadi hama karena masih dalam stadia yang belum aktif. Kendati demikian, proses penetasannya yang hanya perlu 8 sampai 12 harus cukup cepat sehingga penanganan perlu segera dilakukan. Induk kumbang tanduk memiliki keahlian dalam menyembunyikan telurnya. Oleh karena itu, interupsi daur hidup kumbang tanduk tidak mudah.

2. Larva

Setelah telur menetas, maka stadia yang berikutnya adalah larva. Larva tersebut memiliki tubuh berwarna putih dengan kepala sedikit kecoklatan. Larva tersebut tumbuh dan berkembang pada batang kayu yang sudah lapuk, misalnya pada batang sawit. Stadia larva melewati tiga instar, yaitu instar pertama sekitar 10 sampai 21 hari. Kemudian instar dua yaitu 12 sampai 21 hari.

Selanjutnya, larva akan melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya ke instar tiga yaitu 60 sampai 165 hari. Setelah melewati fase yang telah disebutkan sebelumnya, maka larva akan berhenti makan dan mempersiapkan diri menjadi pupa. Tahapan larva adalah tahapan yang panjang jika dibandingkan dengan fase yang lain.

3. Pupa

Pupa merupakan tahapan ketiga dalam daur hidup kumbang tanduk. Tahapan ini berlangsung sekitar 20 hingga 40 hari. Perbedaan ini tergantung suhu dan kelembaban wilayah. Dalam sebuah penelitian, ternyata pupa yang berada di wilayah dingin berlangsung sekitar 30 hari. Sedangkan di kawasan yang agak panas hanya 18 hari saja.

Jika posisinya ada di Indonesia, maka rasanya proses inkubasi pupa tidak akan berjalan lama. Hal ini terjadi karena Indonesia Memiliki iklim yang tropis dengan suhu yang relatif hangat. Matahari bersinar setiap hari sehingga suhu tidak akan turun dan cenderung stabil. Alasan ini pula yang membuat kumbang ini cukup sulit dikendalikan.

4. Dewasa

Bagian yang teakhir dari sikulus hidup kumabang tanduk adalah fase dewasa. Dalam fase ini, kumbang memiliki ukuran sekitar 35 sampai 50 mm. Ukuran tersebut berlaku untuk jantan sedangkan untuk betina hanya sekitar 20 sampai 23 mm saja. Fase daur hidup kumbang tanduk dalam fase inilah yang paling berbahaya dan menjadi hama.

Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar