Tahapan Siklus Daur Hidup Wereng dan Penjelasannya

Mengenal Wereng Sebagai Hama Bagi Petani

Wereng merupakan hewan yang termasuk kedalam kelas insecta atau serangga. Hewan ini adalah musuh utama bagi para petani. Kenapa serangga ini dikenal sebagai hama yang merugikan adalah karena wereng menghisap cairan yang ada di tumbuhan. Sehingga tumbuhan menjadi kering dan rusak yang akan menyebabkan gagal panen.

Selain menghisap nutrisi pada tumbuhan, hama yang satu ini juga menyebabkan penularan penyakit pada tumbuhan. Virus pada tumbuhan yang dibawa oleh wereng akan menular ke tumbuhan lain saat wereng berpindah tempat untuk menghisap nutrisi tumbuhan. Salah satu jenis wereng yang merugikan petani adalah hama wereng coklat, wereng coklat akan menghisap cairan pada batang padi yang akan merusak tanaman.

Mengenal Klasifikasi Wereng Coklat

  • Kingdom  : Animalia
  • Filum  : Arthropoda
  • Kelas  : Insecta
  • Ordo  : Homoptera
  • Famili  : Delphacidae
  • Genus  : Nilaparvata
  • Spesies  : Nilaparvata Lugens Stal

Wereng jenis ini adalah salah satu hama yang berbahaya bagi para petani padi. Karena hama ini akan menimbulkan kerusakan pada batang padi karena hisapnya. Padi yang dihisap cairannya akan menjadi rusak dan menyebabkan daun pada tumbuhan padi menjadi menguning, kering kemudian padi akan mati. .

Serangga yang termasuk kedalam hama bagi petani ini memiliki daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Wereng memiliki daya adaptasi tinggi terhadap suatu jenis padi. Hal ini terjadi jika suatu jenis atau varietas padi yang ditanam dalam kurun waktu yang lama atau secara bersamaan akan memunculkan koloni atau tipe baru yang akan merusak tanaman padi tersebut.

Daur Hidup Hama Wereng

1. Telur Wereng

Hewan ini memiliki siklus hidup atau daur hidup dimulai dari telur, nimfa, kemudian tumbuh menjadi imago atau masa dewasa. Siklus pertama adalah telur-telur yang dilahirkan wereng akan diletakkan secara berkelompok pada tempat yang aman dari gangguan seperti pelepah pisang. Telur muda akan berwarna bening atau transparan kemudian akan berkembang menetas menjadi berwarna gelap.

2. Nimfa Wereng

Siklus penetasan telur pada wereng akan menetas sekitar 4-9 hari. Kemudian telur akan berkembang menjadi nimfa yang akan mengalami beberapa pergantian kulit. Pada masa daur hidup nimfa pada wereng, membutuhkan waktu sekitar 12,2 hari untuk berganti kulit. Pergantian kulit ini terjadi 5 kali untuk menjadi dewasa.

Pada fase nimfa pada hama wereng, nimfa kemudian akan berkembang menjadi dua tipe yaitu wereng bersayap panjang dan wereng bersayap kerdil. Fase nimfa pada wereng ditandai dengan perubahan warna dari nimfa muda yang berwarna krem  berubah menjadi coklat dan keabuan sesuai dengan usia umur nimfa.

2. Wereng Dewasa

Setelah nimfa melewati beberapa pergantian kulit selama 12 hari lebih, fase berikutnya nimfa akan berubah menjadi wereng dewasa. Wereng dewasa memiliki ukuran badan sekitar 2,6 – 2,9 mm. Wereng dewasa akan berwarna coklat dewasa. Fase ini wereng sudah hidup mandiri dari induknya dengan berjalan dan terbang untuk mencari makan. Hama ini memiliki siklus hidup yang sangat cepat yaitu selama 10-20 hari.

Usaha Pengendalian Hama Wereng

Wereng adalah musuh terbesar bagi petani.  Pasalnya wereng dapat membuat tumbuhan menjadi rusak atau mati. Adapun beberapa pengendalian untuk mencegah munculnya hama ini adalah dengan pergiliran tanaman, penanaman tanaman secara serempak, dan menggunakan bahan kimia.

Penggunaan bahan kimia untuk memusnahkan hama ini dapat dilakukan jika cara-cara sebelumnya tidak berhasil atau malah membuat populasi wereng meningkat. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan penggunaan insektisida. Tentunya penggunaan bahan kimia tersebut harus sesuai dengan aturan dan pedoman.

Temukan lebih banyak konten menarik lain di Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar