Apa Itu Ulat Sagu?
Ulat sagu dipercaya memiliki berbagai jenis manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan tak jarang masyarakat menggunakanya sebagai bahan utama makanan seperti diolah menjadi sate, spageti, bakar bakso, nasi goreng dan berbagai olahan lainnya. Namun terdapat masyarakat Papua suku Kamoro justru mengkonsumsi ulat sagu ini secara langsung tanpa pengolahan
Selain mengetahui manfaatnya, dan juga mempelajari lebih dalam terkait dengan proses daur hidup ulat sagu. Ulat sagu merupakan bagian dari proses perkembangan atau pertumbuhan dari kumbang Merah Kelapa. Namun karena menyimpan banyak manfaat sehingga masyarakat lebih memilih mengolahnya sebelum berhasil menjadi kumbang Merah Kelapa
Mengenal Taksonomi Ulat Sagu
Setelah mengetahui apa itu ulat sagu, maka selanjutnya bisa beralih dengan mempelajari bagaimana taksonomi dari ulat sagu
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Arthropoda
- Class : Insecta
- Ordo : Coleoptera
- Family : Curculionidae
- Genus : Rhynchophorus
- Spesies : R. ferrugineus
Proses Daur Hidup Ulat Sagu
1. Imago
Jadi sebenarnya ulat ini adalah bentuk lain dari kumbang Merah Kelapa. Namun karena ulat sagu memberikan banyak manfaat, jadi banyak masyarakat yang justru menyantapnya sebelum berhasil menjadi kumbang dewasa. Manfaat dari ulat sagu ini didapatkan dari kandungan proteinya yang cukup tinggi dan juga diyakini bebas kolesterol oleh masyarakat Papua dan Maluku
Selain dikonsumsi, jenis ulat yang satu ini juga biasa digunakan untuk mengurangi hama pada tumbuhan kelapa. Kandungan protein yang dimiliki bisa mencapai 9,34% selain itu juga terdapat kandungan asam aspartat sebanyak 1,84%, tirosin 1,87%, Asam glutamat 2,772% dan methionin 1, 07% yang dipercaya akan memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh
Pohon sagu yang sudah ditebang dan juga membusuk pastinya akan sering dihinggapi kumbang jenis Merah Kelapa atau Rhynchophorus Ferrugineus. Jenis kumbang inilah yang kemudian meletakkan telurnya pada bagian lubang batang pohon ataupun lubang bekas gerekan tanduk kumbang yang lain. Jika sudah menemukan lokasi yang pas disitulah tempat telur menetas
Telur yang menetas tersebut kemudian berubah menjadi larva dan berkembang lagi menjadi ulat. Daur hidup ulat sagu ini akan membuatnya tumbuh dengan seukuran ibu jari dan berwarna putih. Dalam proses siklus ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu imago dan larva. Pada tahap imago ulat sagu ini bisa berlangsung hingga 3-6 bulan dan bahkan telur bisa mencapai 500 butir
Untuk besaran ukuran dari telur ulat sagu ini yaitu mencapai 2,5 mm dengan lebar sekitar 1 mm. Proses penetasan telur ini tidak memakan waktu yang lama. Pasalnya telur ulat sagu akan menetas setelah 3 hari dan kemudian akan melanjutkan periode hidup ke tahap larva. Untuk lebih jelasnya, anda perlu membaca dan mendalami rincian artikel ini hingga akhir
2. Larva
Tahap larva ulat sagu ini akan memakan waktu mulai dari 2,5 sampai 6 bulan. Tingkat perkembangan tersebut didasarkan pada situasi temperatur dan juga kelembaban lokasi. Setelah memasuki tahap dewasa maka larva nantinya akan berhenti makan dan kemudian mencari lokasi untuk berlindung dengan siklus lokasi yang dingin dan lembab untuk bersiap membentuk kepompong atau pupa
Setelah 2 minggu di dalam kepompong maka ulat sagu ini akan berubah bentuk menjadi dewasa selama 3 minggu namun tetap tinggal di dalamnya. Ketika memasuki tahap daur hidup ulat sagu yang terakhir, ulat akan berwarna merah dengan membentuk bagian tubuh seperti kumbang dewasa. Sebelum memasuki masa kepompong ataupun kumbang dewasa, ulat sagu ini biasanya sudah dikonsumsi.
Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos: