Apa Itu Echinodermata ?
Echinodermata merupakan filum hewan laut yang ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Nama echinodermata sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang artinya duri dan derma yang berarti kulit. Sehingga echinodermata bisa diartikan sebagai hewan dengan kulit berduri.
Filum tersebut muncul di periode kambrium awal dan terdapat 7.000 spesies yang masih hidup, sementara itu ada 13.000 spesies lainnya yang sudah punah. Adapun ciri khas dari echinodermata yaitu tidak bertulang belakang, memiliki organ tubuh lima atau kelipatannya, serta memiliki saluran air yang disebut sistem ambulakral untuk bergerak maupun bernapas.
Sistem ambulakral pada echinodermata terdiri dari madreporit, saluran batu, saluran cincin, saluran radial, saluran lateral, ampula, dan kaki tabung. Air sendiri masuk melalui madreporit terlebih dahulu, kemudian ke pembuluh batu, dan saluran cincin yang akan menyebarkannya pada lengan (disebut saluran radial). Kemudian ke saluran lateral hingga membuat ampula berkontraksi dan kaki tabung memanjang.
Klasifikasi Ilmiah Echinodermata
- Superkingdom : Eukaryota
- Kingdom : Animalia
- Filum : Echinodermata
Filum echinodermata terbagi menjadi lima kelas yang dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya.
1. Kelas Asteroidea
Kelas ini disebut pula bintang laut lantaran tubuhnya berbentuk seperti bintang dengan lima lengan besar. Ukuran tubuhnya sekitar 10 sampai 20 cm, yang mana mereka hidup di dasar perairan laut. Bintang laut ini adalah jenis hewan karnivora yang memakan hewan invertebrata lain layaknya ikan dan bangkai hewan laut.
2. Kelas Ophiuroidea
Kelas ophiuroidea berbentuk bintang pisin pusat kecil dengan lima lengan yang panjang dan langsing, terkadang bercabang cabang. Ophio sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ular, sehingga mereka sering pula disebut sebagai bintang mengular.
3. Kelas Echinoidea
Kelas echinoidea dikenal sebagai bulu babi, dengan bentuk tubuh bulat seperti bola. Meskipun tidak memiliki lengan, hewan ini mempunyai duri duri yang dapat digerakkan. Dan spesies tertentu mempunyai duri mengandung racun untuk pertahanan diri.
4. Kelas Crinoidea
Kelas crinoidea dikenal sebagai lilia laut lantaran bentuk tubuhnya menyerupai bunga lili. Hewan ini banyak hidup di daerah pasang surut sampai kedalaman sekitar 4.000 meter. Namun ada spesies crinoidea yang tidak bertangkai dan disebut bintang bulu. Spesies seperti ini hidup di laut dangkal.
5. Kelas Holothuroidea
Kelas holothuroidea dikenal sebagai mentimun laut (sea cucumber) atau teripang. Karena telah tereduksi, spesies pada kelas ini umumnya tidak mempunyai duri dan endoskeletonnya tidak tampak.
Siklus Hidup Echinodermata
1. Pembuahan Gamet
Meskipun beberapa spesies di bawah filum echinodermata menunjukkan pola perkembangan yang berbeda, namun secara keseluruhan mengikuti daur hidup yang sama. Dimana prosesnya diawali dari pembuahan gamet, contohnya pada bintang laut yang akan menjalankan fertilisasi eksternal. Pembuahan menjadi telur yang membungkus zigot, dan zigot menggumpal di permukaan air.
2. Larva Bilateral
Ketika zigot sudah terbentuk, selanjutnya zigot akan berkembang menjadi larva bilateral yang disebut bipinnaria. Larva ini akan memakan organisme yang lebih kecil untuk bertahan hidup. Bipinnaria mengapung di dalam air selama beberapa hari sampai minggu, sebelum akhirnya bertransformasi menjadi organisme non-feeding dan menetap di dasar laut yang disebut brachiolaria.
3. Metamorfosis Menuju Individu Dewasa
Brachiolaria yang habitatnya menetap sesuai akan berkembang jadi simetris radial. Secara bertahap, metamorfosis menuju individu dewasa pun mulai terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada tahap ini brachiolaria akan mencari daerah yang mengandung feromon bintang laut dewasa. Daerah itulah yang akan dijadikan habitat sampai tumbuh dewasa.
4. Reproduksi Aseksual
Bintang laut yang sudah dewasa tidak hanya dapat melakukan reproduksi seksual, namun mereka juga dapat melakukan reproduksi aseksual untuk meneruskan daur hidupnya. Dimana anggota tubuh bintang laut akan terpisah dan melakukan regenerasi untuk membentuk lagi spesies baru.
Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos: