Tahapan Siklus Daur Hidup Platyhelminthes dan Penjelasannya

Apa itu Platyhelminthes?

Sebagian dari anda mungkin merasa asing dengan mana Platyhelminthes. Platyhelminthes sendiri merupakan cacing yang dikenal dengan nama cacing pipih. Cacing tersebut memiliki sifat sebagai parasit dan memiliki tubuh berbentuk flat. Tampilan yang menarik membuat cacing tersebut mudah dikenali, namun memang keberadaannya tidak mudah ditemukan.

Jumlah Platyhelminthes di dunia sangat banyak. Bahkan kabarnya, ada sekitar 18.500 spesial Platyhelminthes yang tersebar di berbagai ekosistem. Cacing pipih memiliki tubuh dan sistem yang berbeda dengan cacing pada umumnya. Alasan inilah yang membuat Platyhelminthes sangat menarik untuk dibahas lebih dalam.

Daur Hidup Cacing Pipih

1. Telur Platyhelminthes

Telur merupakan tahapan awal dalam sistem kehidupan Platyhelminthes. Telur akan dikeluarkan dari tubuh cacing dewasa. Mereka melakukan reproduksi seksual dan melepaskan telurnya bersamaan dengan feses. Telur itulah yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.

2. Larva Platyhelminthes

Larva menjadi tahapan kedua yang selalu dilewati oleh Platyhelminthes. larva biasa tinggal di kolam atau danau. Telur yang baru saja menetas langsung menjadi larva yang dikenal dengan nama larva mirasidium. Larva tersebut akan berkembang dan mencari inang untuk meneruskan perkembangan hidupnya.

3. Platyhelminthes Mencari Inang Berupa Siput

Tahapan ketiga dalam daur hidup Platyhelminthes adalah tahapan mencari inang. Inang yang biasanya digunakan adalah siput. Platyhelminthes akan masuk ke dalam tubuh si siput dan akhirnya tumbuh menjadi sporokista. Pada tahapan ini, mereka akan terus berkembang hingga menjadi individu dewasa. Selanjutnya mereka akan membentuk kista Platyhelminthes.

4. Kista Platyhelminthes

Kista akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rerumputan. Platyhelminthes akan menjadi metaserkaria dan selanjutnya dimakan oleh ruminansia. Platyhelminthes akan bertahan selama berbulan bulan dan akhirnya tumbuh di dalam usus dan mengulang siklus yang sama seperti sebelumnya.

Hewan ruminansia yang memakan Platyhelminthes tidak akan sadar dan tidak mengalami masalah kesehatan. Platyhelminthes yang semua berupa kista akan pecah di dalam usus ruminansia dan tinggal di sana. Periode bertahan Platyhelminthes yang lumayan lama di tubuh binatang membuatnya sulit dihilangkan. Siklus akan terus kembali ke tahapan telur seperti semula.

Ciri ciri Platyhelminthes

1. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan yang dimiliki cacing pipih sangat sederhana. Mereka menggunakan system yang dikenal dengan nama gastrovaskuler. Makanan yang mereka cerna akan diedarkan melalui pembuluh darah, melainkan langsung lewat usus. Cacing pipih mengawali sistem pencernaannya dengan rongga mulut yang kemudian jaringan nya tersebar ke seluruh jaringan tubuh Platyhelminthes.

2. Sistem Saraf

Sistem saraf Platyhelminthes dikenal dengan nama sistem saraf tangga tali. System tersebut menggunakan ganglion sebagai pusar. Kemudian di kedua ganglion akan ada saraf sisi yang memanjang.  Saraf tersebut berada di sisi kanan dan kiri tubuhnya. Kemudian mereka akan disambungkan dengan saraf melintang yang terlihat seperti anak tangga.

3. Indra Platyhelminthes

Indra Platyhelminthes dikenal dengan nama oseli. Oseli memiliki bentuk berupa bintik mata yang mempunyai pigmen yang sangat peka terhadap cahaya. Kepekaan itulah yang menjadikan mereka sebagai alat penglihatan. Mereka mampu mendeteksi ada atau tidaknya cahaya. Vahaya menjadi faktor yang rentan bagi Platyhelminthes karena tubuh mereka rentan kekeringan.

4. Sistem ekskresi dan Reproduksi

System keempat yang perlu anda tahu adalah sistem ekstresi. Platyhelminthes memiliki sistem pengeluaran yang disebut dengan osmoregulasi. Sisa metabolisme tubuh akan langsung terbuang melalui lubang tersebut melalui sistem difusi pada seluruh bagian tubuh. Sedangkan Sistem reproduksinya adalah hermaprodit.

Temukan lebih banyak konten menarik lain di Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar