Dahulu, negara Timor Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia. Mungkin muncul sebuah pertanyaan, kenapa Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia? Karena menurut sejarah, ada beberapa penyebab lepasnya Timor Leste.
Awal keluarnya Timor Leste dari Indonesia ketika masa pemerintahan BJ. Habibie yang menggantikan pemerintahan Presiden Soeharto. Lalu, seperti apa kronologisnya sampai Timor Leste keluar dan apa alasannya?
Alasan Kenapa Timor Leste Memisahkan Diri Dari Indonesia
1. Sejarah Awal
Sebelum membahas itu, perlu diketahui bahwa Timor Leste bagian dari Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan keluar dan membentuk negara sendiri. Adapun kronologi sejarahnya sebagai berikut.
- Pada tahun 1991 terjadi sebuah peristiwa yang bernama Pembantaian Santa Cruz. Peristiwa tersebut menyebabkan banyak orang yang tewas dan sudah diabadikan oleh jurnalis dari Inggris. Tentu saja, peristiwa tersebut disiarkan di televisi barat.
- Akibatnya, Indonesia menjadi bahan bully-an oleh beberapa negara dan ingin mempermalukannya. Saat BJ. Habibie menjadi presiden, datang sebuah surat dari Perdana Menteri Indonesia yang berisi tentang peninjauan ulang referendum.
- Sebagian besar rakyat Timor Timur mengikuti referendum tersebut dengan keadaan yang aman. Tapi, sehari setelah referendum. Terjadi kerusuhan yang tidak terkendali di beberapa tempat.
- Akhirnya, setelah hasil referendum keluar yang menyatakan sebagian besar masyarakat tidak menyetujui adanya otonomi. Maka diputuskan kalau masyarakat Timor Timur lepas dari Negara Indonesia.
Jadi, Timor Timur resmi melepaskan diri dari Indonesia pada tanggal 4 September 1999. Setelah hasil resmi referendum keluar dan diumumkan ke khalayak ramai.
Ada dua alasan kenapa Timor Leste Memisahkan diri dari Indonesia. Alasan tersebut dikemukakan oleh presiden BJ Habibie dan banyak negara yang menganggap keputusan Presiden cerdas. Seperti dalam ringkasan berikut ini.
2. Alasan Keamanan Politik
Menurut sejarah, awalnya daerah Timor Leste merupakan jajahan Portugis. Sedangkan daerah lainnya menjadi jajahan Belanda. Lalu, terjadi Revolusi Bunga di Portugal yang menyebabkan ketidakstabilan politik di negara tersebut.
Hal tersebut dimanfaatkan oleh rakyat Timtim untuk memerdekakan diri dengan membangun partai politik. Tidak heran sejak awal sebelum bergabung dengan Indonesia, selalu terjadi ketegangan. Mulai dari politik sampai fisik antara parta Pro Kemerdekaan dengan yang ingin bergabung ke Indonesia.
Pertama, BJ Habibie tidak ingin membuat TNI kehilangan muka karena tidak bisa menjalankan tugasnya ketika di Timor Leste yang bisa mengancam kestabilan negara. Selain itu, Presiden Habibie menginginkan masalah Timor Leste selesai sebelum pemilihan presiden selanjutnya.
3. Masuknya Australia
Kedua, Presiden Habibie sudah menganggap Australia sebagai sahabat lama Indonesia. Jika membiarkan tentara Australia masuk ke Timor Leste, bukan hanya bisa mempermalukan dan menghina TNI. Bisa juga pihak kalah akan menyalahkan Australia, apapun keputusannya.
Memang dampak lepasnya Timor Timur dari Indonesia tidak begitu besar. Bahkan juga memberikan keuntungan, karena sebagian besar pembangunan negara baru tersebut diimpor dari Indonesia.
Baca juga konten terkait di Tanjung Pinang Pos