Tahapan Siklus Daur Hidup Burung dan Penjelasannya

Apa Itu Burung?

Burung adalah anggota keluarga hewan bertulang belakang yang mempunyai kemampuan terbang, meski ada pula beberapa jenis yang tidak memilikinya. Hewan satu ini terdiri atas 8.800 hingga 10.200 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Selain hidup di alam liar, banyak yang dijadikan sebagai hewan peliharaan. Contohnya seperti burung perkutut, lovebird, burung dara, kenari, dan lain lain.

Burung dengan keragaman tertinggi ditemukan di daerah tropis. Akan tetapi, tingkat kepunahannya pun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kawasan yang lain. Beberapa jenis burung tersebar secara alami melewati habitat aslinya, sehingga berpindah ke habitat baru yang lebih sesuai.

Dan berdasarkan lokasi hidupnya, burung umumnya bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis habitat. Yaitu burung hutan, burung savana, danau, sungai, gua, dan pantai. Meski begitu, kebanyakan mempunyai ciri yang mirip antara satu sama lain. Morfologinya secara umum adalah memiliki bulu yang melindungi tubuh, bersayap, dan terdapat paruh. Jadi memang mirip seperti ayam, tapi burung bisa terbang.

Taksonomi Burung

  • Super Kingdom : Eukaryota
  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Upafilum : Vertebrata
  • Super Kelas : Tetrapoda
  • Kelas : Aves

Tahapan Hidup Burung

1. Telur

Sama seperti ayam, burung berkembangbiak dengan cara bertelur. Bisa dibilang bahwa tahapan daur hidupnya memiliki fase yang tidak jauh berbeda antara satu sama lain. Namun perlu diketahui, bahwa proses pembuahan pada burung tentunya tidak sama dengan mamalia. Karena mereka tidak memiliki organ seks, sebaliknya burung memiliki apa yang disebut sebagai kloaka.

Kloaka merupakan bukaan belakang tunggal untuk saluran pencernaan, saluran kencing, serta reproduksi burung. Jadi kloaka ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran sekaligus bertelur. Kloaka tersebut ditemukan di bawah pangkal ekor, di perut bagian bawah yang ekstrem dan ditutupi oleh bulu.

Ketika burung sudah siap kawin, pejantan akan menyimpan sperma yang sehat dan aktif di kloaka. Perubahan hormon membuat kloaka membengkak dan sedikit menonjol, sehingga kloaka burung jantan dan betina dapat bersentuhan. Perkawinan ini terjadi selama beberapa detik saja.

Beberapa burung betina bisa menyimpan sperma selama beberapa hari atau minggu sebelum pembuahan terjadi. Dan setelah pembuahan, albumen dan cangkang telur disimpan kemudian. Lalu telur nantinya akan diturunkan dan keluar dari kloaka saat diletakkan di sarang.

2. Anak Burung

Lama waktu telur menetas bisa bervariasi tergantung jenis burungnya. Namun kebanyakan menetas setelah dierami selama kurang lebih 10 sampai 14 hari lamanya. Tapi ada juga yang bisa lebih lama dari itu, contohnya lovebird. Indukan lovebird bisa mengerami telur dalam waktu antara 21 hari sampai 25 hari.

Anak burung yang sudah menetas belum bisa menggerakkan sayapnya dan terbang, sehingga mereka akan tetap tinggal di sarang selama beberapa waktu. Dalam kurun waktu ini, induk burung akan pulang pergi sarang untuk mencarikan makanan. Pada beberapa jenis burung, bahkan bukan hanya betina yang melakukan tugas tersebut. Namun pejantannya juga ikut mengurus anak anak burung.

3. Burung Dewasa

Karena burung memiliki banyak sekali jenis, maka usia burung dianggap dewasa ini pun bisa amat beragam. Jenis burung tertentu dapat memasuki usia siap kawin yang berbeda dengan jenis lainnya. Contohnya untuk burung murai yang ada di alam bebas, jantan dan betina sudah siap saling berpasangan pada umur 8 sampai 10 bulan.

Itu pun dapat sedikit berbeda dengan murai hasil tangkaran. Karena murai hasil tangkaran bisa dikawinkan lebih cepat dari itu, sebab telah dipasangkan sejak kecil. Sehingga ada pula yang sudah bertelur meskipun baru menginjak umur delapan bulan. Demikian, siklus hidup ini kemudian akan mengulang kembali dari telur.

Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar