Tahapan Siklus Daur Hidup Belalang dan Penjelasannya

Apa Itu Belalang?

Di area perkebunan maupun di sawah, belalang menjadi salah satu serangga yang banyak dijumpai. Bahkan hewan berukuran kecil satu ini juga seringkali ditemukan di pemukiman warna di kota kota besar. Jadi bisa dibilang bahwa hewan orthoptera tersebut pasti berada di sekitar anda, mungkin sekarang anda bisa menemukannya di tanaman samping rumah.

Di Indonesia sendiri saat ini tercatat ada lebih dari 11.000 jenis belalang yang tersebar di berbagai daerah. Namun yang paling umum ditemukan adalah belalang berwarna cokelat dan hijau dengan bintik gelap di tubuhnya. Ciri khas dari belalang yaitu mempunyai dua sayap, yang mana sayap depan berukuran kecil dan kasar, sementara sayap belakangnya berukuran lebih besar dan berselaput.

Karena merupakan serangga terbang, belalang mempunyai kaki belakang yang besar. Kaki belakang tersebut membantu belalang untuk melompat dan terbang. Mereka bahkan mampu terbang dari satu tempat ke tempat lain hingga ratusan kilometer untuk bermigrasi. Ini membuktikan betapa kuat kaki dan sayap belalang.

Tidak heran apabila serangga ini disebut sebagai salah satu hewan dengan lompatan terhebat di dunia. Berbagai pengamatan yang dilakukan para peneliti menunjukkan bahwa seekor belalang dapat melompat sejauh 20 kali dari ukuran tubuhnya. Itu setara dengan melompati satu lapangan basket bagi manusia.

Klasifikasi Ilmiah Belalang

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Arthropoda
  • Kelas : Insecta
  • Ordo : Orthoptera
  • Subordo : Caelifera

Tahapan Siklus Hidup Belalang

1. Telur

Tahapan siklus hidup belalang diawali dengan fase bertelur. Dimana belalang betina akan meletakkan telur yang dibuahi di antara serasah daun atau pasir dalam bentuk polong telur. Setiap polong tersebut terdiri atas 10 sampai 300 telur dengan bentuk yang menyerupai butiran nasi. Biasanya belalang betina sendiri akan bertelur saat musim panas.

2. Nimfa (Belalang Muda)

Secara umum, telur belalang membutuhkan waktu kurang lebih 10 bulan untuk akhirnya menetas dan menjadi nimfa atau belalang muda. Dan setelah menetas, nimfa nantinya mulai memakan dedaunan lunak yang segar untuk tumbuh. Pada fase ini, nimfa belalang mempunyai warna yang ringan, belum memiliki organ reproduksi, dan belum terdapat sayap di punggung.

Selama menjadi nimfa, belalang akan mengalami proses ganti kulit dan perubahan bentuk serta struktur tubuh sebanyak 5 sampai 6 kali hingga menjadi dewasa. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut yaitu sekitar 5 hingga 10 hari. Namun ini tergantung pada spesies dan kondisi cuaca yang ada di sekitar.

3. Imago (Belalang Dewasa)

Belalang mengalami metamorfosis tidak sempurna pada siklus hidupnya. Jadi setelah terjadi proses ganti kulit beberapa kali, nimfa akan menjadi imago atau belalang dewasa yang bentuknya tidak terlalu jauh berbeda. Fase imago tersebut umumnya terjadi dalam waktu 25 sampai 30 hari setelah menetas dan mengembangkan sayap sepenuhnya.

Proses pergantian kulit pada belalang memang membuatnya membentuk sel sel baru, sehingga belalang dewasa mampu mengembangkan sayap dan memiliki organ tubuh yang sempurna. Kemampuan reproduksinya sendiri akan matang dalam kurun waktu 15 hari, dan kemampuan tersebut dapat bertahan hingga 30 hari.

Pada fase imago, belalang akan menjadi jauh lebih aktif dari sebelumnya. Mereka pun akan lebih sering berpindah tempat untuk bertahan hidup dari serangan predator maupun mencari makanan. Jika sudah pada tahap tersebut, maka belalang betina akan kembali siap untuk dibuahi dan bertelur. Jadi proses daur hidup serangga ini dari telur sampai dewasa kurang lebih membutuhkan waktu 11 hingga 12 bulan.

Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Tanjung Pinang Pos:

Tinggalkan komentar